Sabtu, 04 April 2009

AMOR

Diary Cintaku 2

Akhir-akhir ini aku jarang bertemu dengannya. Gesta kayaknya udah mulai boring kalo basi-basi denganku. Gak kaya dulu. Dia terlihat ramah dan manis. Aku selalu teringat kerlingan matanya saat itu. Dia mengarah padaku, tatapan matanya tajam dan serius sekali. egh...entahlah...
Kucoba untuk terus meyakinkan hatiku. Apakah ini perasaan yang hanya lewat atau memang akan tetap bertahan, benar-benar bias. Bukankah Alloh memang meciptakan manusia untuk saling mencintai, meski tak selamanya cinta itu harus cinta "amor" coz bukankah yang utama adalah "agape" kecintaan pada Tuhan. Lalu mana yang harus aku pilih. Well, ini sebenarnya pertanyaan retoris. aku bertanya pada hatiku. By all means, aku pilih agape. benar-benar jawaban naif.
Dimataku, Gesta bukanlah seseorang yang perfect...sungguh bukan. Tapi, cinta ini yang telah memilihnya, so what I can be helped. lalu apa dia akan wellcome pada perasaan ini??? Sebenarnya aku merasa psimis, tapi inilah skenario hidup yang harus aku lalui.
Gest...seandainya aku bisa mengatakannya padamu, kalau ada something di jantungku, apa kamu bisa mengerti tentang anugrah ini. Anugrah yang diamanatkan padaku yang harus dijaga kesuciannya. Hati ini memerintahku untuk tidak menodai cinta. Tapi, sebelumnya aku ingin bertanya...cinta yang bagaimanakah yang kamu inginkan???
Gest...kamu tahu, hati ini yang telah menghentikanku mengatakan bujuk rayu nista dan melarangku menyambut sentuhan. Seandainya Alloh udah ga sayang lagi padaku, mungkin jiwa dan raga ini pantas dikatakan "loosed woman". Gest, kamu harus sadar, aku tetap masih berdiri di hadapanmu. tapi, akankah kamu melihatku???
Aku ingin menjaganya sampai saat yang terindah. Seandainya even love doesn't need rules, aku bisa saja berlaku sesuka hatiku bahkan seumur hidup mungkin aku gak akan pernah mengenal "one night stand dan candle light dinner" tapi tak berarti aku tak punya cinta. kamu harus sadar Gest, hati ini yang memintaku...Gest, jika kamu berpikir bahwa diriku sungguh seorang yang kosong yang tak akan pernah bisa untuk didekati, aku akan get down...karena aku hanya manusia biasa. Gest, untuk saat ini aku gak akan melakukan hal-hal yang menciptakan signal buruk dan akhirnya kamu akan mengartikan bahwa itu cinta. Tapi memang benar adanya jika kamu berpikir begitu. namun, jika aku konsekuen pada pilihanku, aku gak akan memberikan signal semacam ini. karena kuharap kamu bisa mengerti dari apa yang kamu sendiri rasakan. Saat ini kamu adalah sesorang yang khusus untukku. Tapi tak berarti aku memintamu menjadikanku seseoarng yang khusus juga. Aku ingin mempertahankan yang sebenarnya adalah hakku sepenuhnya dan suatu kewajiban yang seharusnya ga aku lakukan saat ini. Karena aku ingin seperti mawar berduri yang tumbuh di tepi jurang. Bukankah mawar itu dikatakan indah karena durinya? lalu, tumbuh di tepi jurang sebenarnya adalah tempat yang sangat diidamkannya?? kamu tahu kenapa? karena aku gak ingin dengan mudahnya disentuh, dicampakan, dirampas begitu saja. Aku ingin seseorang yang datang padaku nantinya adalah seseorang yang mau berjuang, bahkan merelakan dirinya sekalipun. Hidup hanya sekali, maka cinta sejatipun juga cuma sekali. Tapi aku gak menafikkan perasaan ini. Tetap saja aku masih bisa menangis karenanya. Maafkan aku jika selama ini aku banyak memintamu, itu karena aku ingin tau...


Tidak ada komentar: